HarianUpdate.com | Kampar – Manajemen Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang di Kabupaten Kampar, Riau, menyatakan kondisi Waduk Koto Panjang masih dalam keadaan aman meskipun terjadi peningkatan aliran air masuk dalam beberapa hari terakhir.
Hasil pemantauan terbaru pada Minggu (28/12/2025) sekitar pukul 13.00 WIB menunjukkan ketinggian muka air waduk berada pada level 78,09 meter di atas permukaan laut (mdpl), masih jauh dari ambang batas pengamanan.
Manager PLTA Koto Panjang, Dhani Irwansyah, melalui perwakilannya Erikmon, mengungkapkan bahwa debit air masuk (inflow) ke waduk saat ini tercatat sebesar 955,73 meter kubik per detik. Sementara debit air yang dialirkan keluar melalui turbin pembangkit berada di angka 224,73 meter kubik per detik.
Menurut Erikmon, meskipun inflow mengalami peningkatan, elevasi waduk masih tergolong rendah dan masuk dalam kategori Low Water Level. Kondisi tersebut membuat pengelola belum perlu mengambil langkah teknis lanjutan seperti membuka pintu pelimpah air.
“Secara operasional, kondisi waduk masih normal dan berada dalam batas aman. Elevasi air belum menunjukkan potensi risiko,” ujar Erikmon.
Ia menambahkan, pihaknya berharap banjir yang terjadi di wilayah hulu waduk, terutama di kawasan Galugua dan Pangkalan, dapat segera surut agar tidak memicu lonjakan debit air masuk ke waduk.
“Kami berharap kondisi di hulu cepat membaik sehingga tidak berdampak signifikan terhadap inflow waduk,” katanya.
Erikmon juga menegaskan bahwa pembukaan pintu spillway Waduk Koto Panjang dilakukan berdasarkan parameter teknis yang ketat. Pintu pelimpah baru akan dibuka apabila ketinggian muka air waduk melampaui 83,00 mdpl dan debit inflow mencapai 1.000 meter kubik per detik atau lebih.
Selain itu, pembukaan spillway juga dapat dilakukan lebih awal (early release) sebagai langkah antisipasi apabila terdapat prediksi kenaikan inflow yang signifikan. Prediksi tersebut mengacu pada analisis data curah hujan dari BMKG serta perhitungan elevasi waduk berdasarkan kurva Rencana Tahunan Operasi Waduk (RTOW).
“Pembukaan pelimpah juga dapat dilakukan jika unit pembangkit mengalami gangguan teknis atau dalam kondisi tertentu ketika elevasi waduk berada pada atau di bawah 73,50 mdpl,” jelasnya.
Manajemen PLTA Koto Panjang memastikan pengawasan kondisi waduk dilakukan secara intensif dan berkelanjutan. Setiap perkembangan terbaru akan disampaikan kepada publik sebagai bentuk transparansi serta upaya menjaga keselamatan masyarakat di sekitar aliran sungai. **












