HarianUpdate.com | Jakarta – Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama jajaran pemerintah pusat menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk mempercepat pemulihan pascabencana di wilayah Sumatera, Selasa (30/12/2025). Rapat ini melibatkan unsur legislatif, kementerian, lembaga, BUMN, hingga pemerintah daerah terdampak.
DPR diwakili oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Saan Mustopa, dan Cucun Ahmad Syamsurijal. Rapat dibuka langsung oleh Sufmi Dasco Ahmad yang menekankan pentingnya sinergi antar instansi agar penanganan pascabencana berjalan efektif dan tidak tumpang tindih.
“Forum ini kita gelar agar kementerian, lembaga, pemerintah daerah, DPR, serta BUMN memiliki pemahaman yang sama dan dapat bersinergi, terutama dalam efisiensi anggaran dan pelaksanaan program pemulihan di lapangan,” ujar Dasco, sebagaimana disiarkan TVR Parlemen.
Menurut Ketua Harian Partai Gerindra tersebut, koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar seluruh upaya pemulihan pascabencana banjir dan longsor yang terjadi pada akhir November lalu dapat berjalan terarah dan terukur.
Dasco juga mengungkapkan bahwa hasil koordinasi DPR dan pemerintah telah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto. Presiden dijadwalkan kembali melakukan kunjungan ke Aceh menjelang pergantian tahun 2026, sehingga diperlukan sinkronisasi data dan laporan penanganan bencana sebelum kunjungan tersebut.
“Komunikasi dengan kepala daerah sudah dilakukan, baik melalui telepon maupun pesan singkat. Hari ini kita harapkan semua laporan dan kebutuhan di daerah bisa disatukan agar segera direalisasikan,” kata Dasco.
Dalam rapat tersebut, DPR mempersilakan Gubernur Aceh Muzakir Manaf untuk menyampaikan paparan terkait kondisi dan upaya penanganan bencana di wilayahnya. Muzakir menyampaikan bahwa Pemerintah Aceh telah menetapkan status tanggap darurat dan melakukan langkah cepat sejak awal kejadian.
“Pemerintah Aceh langsung melakukan evakuasi, penyaluran logistik, pelayanan kesehatan, serta pemulihan tahap awal. Namun kami menyadari, besarnya dampak bencana ini memerlukan dukungan kuat dan berkelanjutan dari pemerintah pusat,” ujar Muzakir Manaf.
Ia berharap rapat koordinasi ini dapat menghasilkan keputusan konkret, terutama dalam percepatan perbaikan infrastruktur, pembangunan hunian sementara, serta penyediaan hunian tetap bagi warga terdampak bencana.
Rapat tersebut dihadiri sejumlah pejabat tinggi negara, di antaranya Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono, serta Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak.
Turut hadir pula Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, jajaran wakil menteri, pimpinan BUMN seperti Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dan Direktur Utama Telkomsel Nugroho, serta gubernur dan kepala daerah dari wilayah terdampak.
Sementara itu, bencana banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih menimbulkan dampak serius. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Senin (29/12/2025) pukul 06.00 WIB mencatat jumlah korban jiwa mencapai 1.140 orang, bertambah dua korban dibandingkan pendataan sehari sebelumnya.
Korban meninggal terbanyak tercatat di Provinsi Aceh dengan 513 jiwa, disusul Sumatera Utara sebanyak 365 orang, dan Sumatera Barat sebanyak 262 orang. Selain itu, BNPB juga mencatat sebanyak 163 orang masih dinyatakan hilang dan belum ditemukan.
Dampak bencana juga menyebabkan ratusan ribu warga harus mengungsi. Sebanyak 399.200 orang tercatat belum dapat kembali ke rumah masing-masing. Kerusakan infrastruktur dan permukiman pun cukup masif, dengan total 166.743 rumah terdampak, terdiri atas 53.514 rumah rusak berat, 41.899 rusak sedang, dan 71.330 rumah rusak ringan. **










