HarianUpdate.com | Pekanbaru — Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau mencatat tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang di Riau pada Agustus 2025 mencapai 43,68 persen. Angka ini menunjukkan bahwa dari seluruh kamar yang tersedia, sekitar 43 hingga 44 persen terisi setiap malam.
Kepala BPS Provinsi Riau, Asep Riyadi, mengatakan, capaian tersebut mengalami penurunan sebesar 2,90 poin dibandingkan TPK Juli 2025 yang tercatat 46,58 persen. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Agustus 2024), TPK juga turun 2,95 poin dari posisi 46,63 persen.
“Penurunan ini menggambarkan masih adanya fluktuasi pada tingkat okupansi hotel berbintang di Riau, terutama setelah periode libur panjang yang biasanya meningkatkan tingkat hunian,” ujar Asep Riyadi di Pekanbaru, Selasa (7/10/2025).
Menurut Asep, TPK menjadi salah satu indikator penting untuk menilai produktivitas sektor jasa akomodasi.
“Semakin tinggi TPK, semakin produktif usaha perhotelan dalam memasarkan kamar dan menarik kunjungan wisatawan maupun pelaku perjalanan bisnis,” jelasnya.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu (RLMT) hotel berbintang di Riau pada Agustus 2025 tercatat 1,37 hari. Data ini menunjukkan bahwa tamu, baik domestik maupun mancanegara, umumnya menginap selama satu hingga dua hari.
Jika dirinci, tamu asing mencatat rata-rata lama menginap 2,31 hari, sedangkan tamu domestik sebesar 1,36 hari. Rata-rata lama menginap tamu asing tertinggi terjadi di hotel bintang 4 dengan 2,39 hari, sementara tamu domestik juga tertinggi di hotel bintang 4 dengan 1,54 hari.
Asep menilai, meski terjadi penurunan pada TPK, peningkatan rata-rata lama menginap tamu asing menunjukkan potensi positif dalam menarik wisatawan mancanegara.
“Ini menjadi peluang bagi sektor pariwisata dan industri perhotelan untuk memperkuat promosi serta meningkatkan kualitas layanan agar tamu, terutama dari luar negeri, betah tinggal lebih lama di Riau,” katanya.
Ia menambahkan, dengan tren pergerakan wisatawan yang mulai meningkat pasca pandemi, sinergi antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan pengelola hotel perlu terus diperkuat.
“Harapannya, tingkat hunian hotel di Riau dapat kembali meningkat pada triwulan akhir tahun 2025,” tutup Asep. (Red)













Komentar